3 Faktor penting dalam berkomunikasi
Telah banyak berbagai hasil penelitian yang menoba menguak tabit misteri bahasa tibuh. Para pakar Psikologo, Sosiologi, Antropologi, dan Linguistik bahu membahu mencari sebuah kesimpulan agar aspek tingkah laku manusia dapat dengan mudah dimengerti dan lebih komunikatif.
Albert Mehrabian, seorang profesor Psikologi dari UCLA Amerika Serikat melakukan sebuagh penelitian berkaitan dehgan komunikasi bahasa tubuh. Dia meneliti beberapa responden dengan mengukur seberapa besar konsistensi atau tingkat kepercayaan berdasarkan komunikasi verbal dan nonverbal.
Professor tersebut menemukan hal-hal menarik, yaitu sebuah kesimpulan bahwa seseorang dapat dipercaya bergantung pada konsistesinya dalam tiga factor komunikasi, yaitu; verbal (perkataan), vokal (nada suara), dan visual (bahasa tubuh). Ternyata, kadar masing- masing faktor dalam mempengaruhi personalitas individu sangatlah berbeda-beda.
Lihat gambar dibawah ini.
Hasil penelitian itu menyebutkan bahwa perkataan atau isi dari apa yang kita ucapkan hanya memegang kendali sekitar 7% dari bagian yang diperlihatkan oleh lawan bicara. Uniknya, bahasa tubuh -sebagai ilmu yang kurang diperhatikan dan sedikit orang yang mau mempelajarinya di tanah air tercinta ini- menduduki posisi sebanayak 55% dan siasanya, 38% adalah nada suara atau intonasi si lawan biacara ketika sedang berbicara.
Hal ini menunjukkan bahwa bahasa tubuh menjadi bagian yang lebih penting untuk diperhatikan dalam berkomunikasi dengan seseorang.
Tubuh adalah benda yang sangat unik karena seluruh gearakannya merupakan sebuah aplikasi dari semua yang kita fikirkan.
Mengapa belajar bahasa tubuh
Mengapa kita perlu belajar dan memahami bahasa tubuh?
Menjalin hubungan antar-pribadi dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari tidaklah mudah seperti yang kit harapkan. Banyaka aspek pendukung yang menjadi kunci keberhasilan seseorang dalam bersosialisasi dan bermasyarakat, diantaranya adalah bagaimana cara kita bekomunikasi dengan orang lain.
Seperti yang kita ketahui, pola dan karakter orang per orang sangatklah berbeda dan terkadang sulit diprediksi.
Sering kali kali, kita tersentak pada prilaku seseorang yang selama in kita anggap baik, ternyata seseorang tersebut memiliki tabiat atau watak yang yang tidak kurang baik. Begitu juga sebaliknya, orang yang selama ini kita remehkan tanpa sebab dan kita anggap tidak baik malah mempunyai pendaran cahaya di hatinya.
Barangkali, komunikasilah hal yang paling cocok untuk mengetahui lebih dalam harta karun tersebut. Akan tetapai, komunikasi ideal seperti apa yang mampu memberikan pencerahan kepada kita tentang bagaimana cara memahami orang lain dengan segala kekurangan dan kelebihannya? mengoptimalkan sisi kehidupan si lawan bicara, menganalisa secara tajam, dan mempraktikkan beberapa ekspperimen sehingga reaksinya dapat kita tuai sebagai pelajaran hidup, dan disini peran penting memahami bahasa tubuh.
Mungkin kita akan terkesan seperti seorang detektif yang nengutak-atik dan mengobrak-abik seluruh data penting seseorang. Kadang-kadang, hal ini membuat orang lan tak nyaman dengan cara komunikais kita. Akan tetapi, pelajaran seperti ini, yag diharapkan dilakukan sepanjang hayat-mutlak dilakukan sehingga kita mampu menyelami dan memosisikan dii kita jika menjadi lawan bicara. Dengan menduplikasi sedikit perilaku mereka, kita akan lebih bijak menyikapi hidup ini.
Sering kali, orang memandang bahwa mempelajari lawan bicara hanya cukup dari cara mereka bertutur kata. Orang yang pandai berbicara dan mengumbar janji, lebih dianggap telah mumpuni terhadap segala hal. Padahal, pendapat ini perlu dipertanyakan keabsahannya karena ada cara lain yang lebih dapat mewakili pribadi seseorang, yaitu komunikasi nonverbal.
sebenarnya, setiap hari kita telah terbiasa menggunakan bahasa tanpa ucapa-orang mengenalnya sebagai bahsa tubuh, atau body language. Kita sering mengamati rekan kerja dikantor yang acuh tak acuh saat diajak berbicara, spontan mengalihkan topik pembicaraan, ataupun tanda kegeraman dari raut wajahnya. Dari situ kita telah bisa mencoba menguraikan sebuah pertanyaa, “Mengapa dia bersika demikian?” sehingga dihasilkan jawaban, “Spertinya, aku harus melakukan ini, deh!”
Namun yang menjadi kendala, adalah kita tidak pernah memolakan pola latihan kita dengan latihan mempelajari bahasa tubuh secara maksimal. Hasilnya, kita selalu terjebak ada sebuah rutinitas penguraian masalah yang itu-itu saja dan menjemukan atau membosankan.
Dengan belajar dan menuliskan cara memahami bahasa tubuh, diharapakan, penulis dan pembaca mendapatkan ilmu yang bermanfaat untuk kehidupan yang lebih baik
Hello world!
Hey….
Akhirnya kesampaian juga keinginan lama untuk memiliki blog sendara tentang membaca fikiran dan belajar bahasa tubuh.
Sebelum saya menulis banyak disini mengenai belajar membaca fikiran dan memahami bahasa tubuh, harus di ingat bahwa saya, penulis, bukanlah ahli dalam bidang yang ditulis di blog ini, tetapi dengan keinginan yang besar untuk memiliki ilmu yang dimaksud dan dengan kemauan keras untuk terus belajar dari media cetak dan media elektronik, mudah-mudahan blog ini ada manfaatnya bagi penulis dan juga tentunya bagi anda yang menyempatkan untuk mampir kesini dan membaca tulisan yang ada di blog ini.
(sumber : http://www.membacafikiran.com/author/MFsite/page/7/)
0 Response to "Mengenal Bahasa Tubuh Bagian 7"
Post a Comment